Sabtu, 29 Oktober 2011

MENGERTI TANGGUNG JAWAB DIRI


A.MENJADI DIRI SENDIRI
    “Tidak ada kata terlambat untuk belajar tentang diri” , sebelum kita memulai mempelajari sebagai mahluk sosial, lebih dahulu kita memahami tentang …”AQO`IT 50 yang isinya: sifat-sifat wajib ALLAH, sifat mokhal ALLAH, sifat ja`izNya, sifat wajib Rosul , sifat mokhal Rosul, sifat ja`is Rosul letakkan semua pada posisinya masing-masing, kalau kita paham itulah diri kita sendiri, bertanggung jawab atas nasib selamat dan tidaknya hidup diri kita kini hingga akhirat, berani mengabaikan…???silakan…!!!              
  Garis Ringkasnya:
a.Sifat Wajib ALLAH – Urip – Ingsun (ALLAH – Muhammad – Adam).
b.Sifat Mokhal ALLAH – Orang – (Wong) tubuh, badan.
c.Sifat Ja`iz ALLAH –Insan(manusia) (ALINSANU SIRRI WA ANA SIRRUHU).
d.Sifat Wajib Rasul – HATI(Perasaan) hubungan dengan Illahi(Khaq).
e.Sifat Mokhal Rosul – Otak (Pikiran) hubungan dengan nafsu(Bathil).
f.Sifat Ja`iz Rosul – AKAL – AL AHLU ARRU, AR_RUH RUHUL QUDUUS.
Maka pahamilah dengan benar, lalu letakkan pada posisi masing-masing, maka kita akan menjadi diri kita sendiri dan Ndak pantas bingung…!!!
 Sebab yang kita lakukan jelas, aman, seperti kereta api yang berjalan diatas relnya, jadi tetap aman… Dengan demikian kita akan lebih mudah untuk mencapai INSAN KAMIL – KAMILUL INSAN. Jika belum jelas itulah THOLABUL ILMI sudah belajar tetap ndak jelas, paham… bersyukurlah setidaknya kita sudah belajar…,kita termasuk golongan orang-orang yang mau berusaha mengerti tentang diri ini.
B.Hingga Roji`un
       Setelah pemahaman Aqo`it 50 telah bisa memisah-misahkannya. Sekarang mencoba menyatukan, menjadi satu kesatuan yang terpisahkan.
Contoh:
Tak ada sikap lahiriah tanpa batiniah.
Tak ada satu gerakan tubuhpun tanpa hidup yang bergerak.
Tak ada yang terlintas satu pikiran tanpa hati yang
 berkehendak.
Tak ada kuasa tubuh tanpapun tanpa kuasa sifat wajib.
Tak ada gerakan pikiran tanpa gerakan hati.
Tak ada gerakan hati tanpa gerakan akal.
 Tak ada gerakan akal tanpa gerakan Ruhul Qudus.
Tak ada gerakan Ruhul Qudus tanpa gerakan Al  Malikul Qudus.
Urut-urutannya: AKAL – NALAR – Angan-angan – Pikiran.
ASSALAMUL QUDUS – AR RUHUL QUDUS – AL MALIKUL QUDUS
Rangkaian semua itu, tentang Tauhid, tentang Ahadiyah, benar dan tidak bisa di tawar, di sangkal, tanpa debat…jika ada yang mendebat, masyaALLAH…??? Begitu Bisu, Tuli, Buta mata hatinya…Yaa Ihwan… Sekujur tubuh ini hanyalah setitik debu, dan tubuh ini hanyalah seonggok daging, mayat yang sebenarnya tak bisa apa-apa, Buta, Tuli, Bisu, Bodoh, dan lain-lain. Maka dengan kemegahan akal sempurna selalu menjelaskan tentang ASAL MU ASAL, KEJADIAN,AWAL KEJADIAN SAMPAI AKHIR KEJADIAN. DILANDASI DENGAN IMAN YANG KUAT, BERJUANG UNTUK MENCAPAI KEBENARAN ITU DENGAN UZLAH, RIYADZOH, MUQORROBAH.     Ingin tahu…!!! Kenapa kita harus belajar tentang ASAL MUASAL kejadian? Biar kita tahu tentang diri kita. Agar bisa membedakan yang Khaq dan yang Batal. Dan arah hidup kita ini, mau kemana…??? Akan jelas tentang tugas diri sebagai hamba yang akhirnya akan pulang pada Sang Kholiq. Bisakah kau capai Roji`unmu untuk kembali pada Tuhanmu…???   
Ada 2 jalan dalam pencapaian Bisa atau Tidak
-Kalau Bisa – termasuk golongan ahli jannah.”ROUZHOH MIN ROUDZOTIL JANNAH”.
-Kalau Tidak Bisa – golongan ahli naar. “KHOFROH MIN KHUFROTIN NAAR”.
Dan bila jalan yang kau capai jalan laknat, mengapa kamu minta di hargai, dihormati, ditakuti.?Berapa hargamu.?apa kau kira punya harga diri.?apa yang kau punya.? Jika kau ingin di hormati, Apa yang kau kuasai.?Kok ingin ditakuti. Kita tak punya apa-apa sekecil apapun semua milik ALLAH. Bila kamu tetap merasa mempunyai apa-apa di dunia berarti dirimu lupa akan siapa AKU ini…???!!!    Yaa Ihwan…    Kita diciptakan hanyalah untuk menyembahNya, bukan untuk foya-foya. Yang akhirnya akan menjerumuskan kejalan hidup kita, lupa akan tugas diri. Jangan khianati hatimu, Hati juga sumber atau tempat dari kesucian diri, sopan santun dan tempat keluarnya Aqidah-Aqidah tentang hidup ini juga ilmu. 
free counters

Selasa, 25 Oktober 2011

MENGERTI TUGAS DIRI

A.       NA`BUDU (dzikir)


   Betapapun pentingnya orang bekerja , berkeluarga, mengembangkan diri untuk mencapai hidup layak, tercukupi dan mewah, semua itu adalah sunah(bukan wajib). Sepenting apapun urusan duniawi jangan sampai mengalahkan urusan ILLAHIAH. Sebab yang di wajibkan bagi ALLAH hubungan antara insan dengan Sang Kholiq, dalam hal ini harus di pahami secara menyeluruh, sebab tanpa pemahaman yang benar-benar menyeluruh akan membingungkan …Efek dari pembelajaran yang tidak jelas akan menciptakan  pertentangan antara pikiran dan hati. Hubungan antara Kholiq dan mahluk sebenarnya langsung, hubungan itu sendiri tidak akan tepat/jelas, tanpa bimbingan seorang Guru/Mursid, Sehingga mencapai ibadah seperti kehendak ALLAH SWT.

    Tentang Ya`Buduun atau Na`Buduun terbagi menjadi 2 bagian. Tentang lahiriah dan tentang batiniah, untuk lahiriah sendiri di atur secara menyeluruh dalam syari`at, sesuai aturan-aturan yang telah di buat di dalamnya , tentang rukun iman, dan tata aturan yang boleh atau tidak boleh  di lakukan dalam kehidupan ini. Ilmu haqikat mempelajari tentang hati, dan kewajiban yang tidak boleh di tawar lagi, tidak ada keraguan untuk orang-orang yang sudah mempelajari ilmu haqikat perilakunya sabar, sadar, iklas, sholeh, ta`at, siap, ruju` tawakal, istiqomah, ini merupakan syarat untuk bisa mencapai dalam ilmu haqikat. Agar semua itu bisa di nyatakan atau di buktikan dengan dzikir dasarnya.   Yaa …Ihwan… Kita sebagai manusia harus bisa membedakan, membaca situasi suatu keadaan apapun yang kita hadapi dari suatu masalah…bagi perilaku thoriqot dengan paham Tasawufnya, kita wajib melaksanakan dasar yang wajib, yang jelas. “AD-Dzohirisyari” atun wal bathinu hakikotun 

      Diringkas : sikap sempurna dalam sisi manusiawi dengan daya pikir normal dan dalam sisi manusia dengan akal normal. Daya pikir di motori oleh otak atau daya gerak syaraf otak, sebaik-baiknya otak, tetap dalam ruang lingkup nafsu, kalau di ilmu jawa di bahas tentang seduluran(dulur4) atau jaran 4, /klaras-wong. Akal adalah Ruhul Khudus atau janur-manungso, jadi jika dalam Al Qur`anul Karim menyebut…”hai orang-orang yang beriman” maka orang yang di maksud “manusia” (bukan-wong).

B.NASTA`IN
    Mohon Pertolongan pada Sang Kholiq kita harus sadar, mengerti kita ini sebagai hamba-abdi-kawulo-makluk yang serta merta harus menghamba, mengabdi, ngawulo kepada Tuhan-Pangeran-Gusti-Kholik, sebagai bentuk pembedaan yang tegas bahwa ada jarak keduanya…disitulah rahasianya Tuan-Pemberi-Pemerintah-Gusti-Pencipta-Hamba-Penerima-Rakyat-Kawulo yang di cipta. Makanya…Hamba tidak kuasa, tidak mampu, dan tidak berdaya apa-apa…hanyalah mayat sebab yang berdaya juga serba bisa hanya ALLAH sendiri, Ikatoma`iyah berarti menghilangkan ke”ada”an mahluk dan yang sebenarnya “ada” hanyalah Kholiq. Maka dari itu kita harus belajar “ FANA` ” – Rusak.




Sabtu, 22 Oktober 2011

Berakit Rakit Ke Hulu Berenang Renang Ke Tepian

Berakit Rakit Ke Hulu Berenang Renang Ke Tepian Bersakit Sakit Dahulu Bersenang Senang Kemudian

perjalanan hidup ini adalah serangkaian uji coba dari nol sampai kembali pada titik nol lagi dan ini terjadi berulang ulang, setiap terjadi pengulangan; pada titik terbawah itu adalah masa transisi menuju tingkat yang lebih atas dan dalam dari sebelumnya, semakin lama masa itu berlalu maka makin luas pula pengetahuan dan perbehendaraannya, hidup ini adalah derita sementara kesenangan yang ada adalah butir butir dari penderitaan itu sendiri, bahagia adalah impian belaka yang ada hanyalah kesusahan namun riang gembira hadir sebagai obat penawar kesengsaraan yang ada dan itu hadir di sela sela kesedihan yang ada, semakin pedih rasa yang hadir pada diri ini maka makin luas pula pengakuan atas kesadaran itu, kesedihan itu hadir pada diri kita dikala  kita memang lagi butuh akan itu, kenapa kita juga butuh suasana yang berbeda? karena kita pada hakikatnya adalah manusia yang sempurna yang memiliki banyak sifat yang kesemuanya butuh untuk diperhatikan ibarat tanaman yang butuh disirami. kita tidak akan tau dan mengerti yang sebenarnya? itulah pertanyaan yang sering muncul di benak kita. yang merupakan sebuah misteri yang perlu untuk di pecahkan. kenapa kok perlu dipecahkan? karena semakin kita bisa masuk kedalamnya dan lebih dalam lagi dan lebih dalam lagi maka kita jadi tahu dan mengerti semakin dalam dan pengertian kita semakin luas bahkan sampai tak terhingga, yang menjadikannya sadar dan tansah eling akan kebesaran ALLAH S.W.T. 






























































































































































































































































































  Read more: http://ahmadbjblogs.blogspot.com/2012/08/alquran-online.html#ixzz2hnrb9LGI